Selamat Datang di kawasan anker arief aprianto

Senin, 22 Februari 2010

PACARKU DANCER
Hari ini Pina disuruh gurunya untuk mengantarkan tugas LKS kerunag guru,dia pergi keruang guru bersama temannya Vika dan ketika mereka melewati satu ruangn Vika berhenti didepan ruangn tersebut.Pina yang terburu-buru ingin mengantarkan buku kerungan guru langsung menghampirinya.
"Ngapain sih...?"tanyanya bingung
"Ih...keren banget"kata Vika geregetan
"Apaan"tanyanya penasaran dan langsung melihat kearah yang dilihat Vika,tapi entah kenapa reaksinya sangat berbeda dengan Vika"Apnya yang keren sih...aneh lu.."Kata Pina langsung meninggalkan Vika berdiri sendirian didepan ruangn tersebut"Vik...cepetan malah bengong aja disitu"Bentak Pina yang langsung membuat Vika beranjak dari depan ruangan tersebut tapi Vika masih sempat melirik kearah ruangan tersebut.
"Ih...keren banget Pin"kata Vika yang masih terlihat geregetan dan terpesona.
"Dasar aneh apa bagusnya coba yang lu liat tadi"Kata Pina heran
"Ih...lu mah nggak tahu seni ya..Pin"kata Vika agak kesal
"Seni apaan"jawab Pina ketus"dah taruh dulu LKSnya diruang furu"Pina mengingatkan Vika mengenai tugasnya
"Iya..."jawab Vika malas
setelah menaruh LKS diruang guru mereka pun kembali kekelas mereka dan melewati ruangn tadi.Pina kali ini cuek melihat tingkah teman sekelasnya itu,Vika masih saja terpaku saat melewati ruangn yang tadi mereka lewati.
ketika dikelas.
"Pin...ih..keren banget lu tadi nggak liat sih"Kata Vika yang langsung menghampiri Pina ketika ia sedang membaca buku biologinya
"Apaan sih..lu biasa aja kali"kata Pina yang terlihat kesal dengan tingkah aneh temannnya itu.
"Ah...bener kata gua lu mamang nggak punya seni"Perkataan Vika membuat Pina kesal
'Apa..maksud lu"tanya Pina kesal
"Ya...iya kan kalo lu punya jiwa seni lu pasti tertarik untuk mengomentari apa yang gua lit tadi"Kata Vika
"Eh..yang tadi itu bukan seni tapi banci"Kata Pina kesal
"Banci...orang keren begitu banci,bener-bener nggak ngerti ni anak"kata Vika sambil menggelngkan kepalanya
"Ya..kalo bukan banci apa namanya"kata Pina kesal
"Ah..susah ngajak ngomong lu"kata Vika yang lali meninggalkan Pina sendirian.
Pina pun langsung melanjutkan membaca buku biologinya.Pina memang kurang mengerti seni oleh karena itu pelejaran keseniannya pun tidak pernah mendapatkan nilai yang memuaskan.tapi untuk pelajaran yang lainnya Pina nomor satu.
"Kenapa sih..pin lu ko abis anterin buku sam Vika jadi ribut"Tanya Farah teman sebangkunya
"Tahu tuh anak tadi kita lagi lewat ruangn kesenian dia langsung kaya orang kesirep aja bengong dan terpesona"kata Pina kesal
"Memngnya apa yang kalin liat"Tanya Farah penasaran
"Apaan nggakada yang menarik tau far"Pina masih kesal
"Iya..apaan"Farah berusaha sabar mnghadapi teman sebangkunya itu
"Cuma orang nari-nari kaya orang gila begitu dia bilang keren"Kata Pina kesal
"Oh...gua kira apaan"Fara hampir tertawa mendengar penjelasan Pina
satu minngu kemudian.
"Pin...Vika kan sekarang jadi anak dancer"Kata Fara ketika melihat teman sebangkunya itu baru datang
"Ah...memangnya gua pikirin'kata Pina tidak perduli
"Ya..gua cuma kasih tahu aja kali aja lu minat gabung juga kaya dia"ledek Fara
"Ih..ogah gua nggak mau ikit gitu-gituan"kata Pina seperti orang jijik
"Oh..begitu"kata Fara yang langsung diam
"Eh..kenapa nggak lu aja yang ikit gabung far"Kata Pina tiba-tiba
"Gua??kenapa?"fara heran
"Iya...lu kan selalu dapat nilai bagus dalam pelajaran kesenian berarti lu punya bakat seni dan mengerti seni kan?"kata PIna polos hingga membuat Fara tertawa
"Ha....ha...ha..."Fara tertawa geli
"Ih..lu kenapa sih malaj ngetawain gua"Pina kesal
"nggak sory Pin"kata Fara yang masih tertawa"Begini ya..Pin..."Fara menjelaskan sambil menahan tawanya"Seni gua memang suka seni tapi bukan berarti gua punya bakat seni"
"oh..begitu ya..."kata Pina polos
"Pina..Pina...lu lucu banget sih..."Fara masih tertawa
"Udah sih..berhenti ketawanya,Pina terlihat kesal dan malu karena ditertawakan Fara.
"Ih..gila dia manis banget ya..."tiba-tiba Sila berbicara dari arah belakang bangku Pina
"Apaan sih..."kata Pina heran
"Itu..cowok manis banget"kata Sila geregetan
"Oh..cowok.."Fara santai menanggapinya
"Ih..iya..manis ya..hitam tapi manis"Pina pun ikit memperhatikan cowok yang dilihat Sila
"Benerkan manis"Sila terlihat senang
Fara bingung dengan Pina biasanya Pina tidak pernah perduli dengan cowo tapi kenapa kali ini dia jadi ikut-ikutan Sila.
"Pin..lu nggak salah ngomong barusan"Tanya Fara bingung
"Nggak coba aja liu liat sendiri Far"Kata PIna
"Ah..biasa aja"Kata Farah ketika melihat cowok yang sedang diperhatikan Sila dan Pina
"Semua cowok juga dimata lu itu biasa aja Far.."Kata Sila
"Kok lu ngomong begitu Sil"tany Fara ketus
"Far..kita ini disekolah bukan belahjar aja kan ada kalanya kita cuci mata kaya sekarang"Kata sial hingga membuat Fara marah
"Maksud lu?"Fara marah
"Udah...udah...sil tinggalin kita"Pina berusaha menenangkan Fara
"Ngeselin banget sih tuh anak"Fara kesal
"Dah..lah..Far jangn dianggap omongannya itu"Pina berusaha menenagkan teman sebangkunya itu
"Sebenernya yang dibilang Sila itu ada benernya juga sih Pin"Kata Fara yang membuat Pina terkejut
"Maksud lu apa?"Pina bingung
"Ya..sebenernya gua itu bukannya nggak pernah melirik cowok tapi..."ucapan Fara terhenti
"Tapi apa..."Pina penasaran
"Tapi...sebenarnya ada cowok yang udah lama banget gua taksir"
"Siapa"Pina langsung bertanya penasaran
"Pak...guru Anto"Fara tersipu malu
"Apa pak Anto guru kesenian kita"Pina terkejut
"Ssssttt...diam jangan keras-keras"Fara langsung membekap mulut Pina
"Ya..ampun Fara pantas saja kamu sedapat nilai bagus kalau pelajaran kesenian"Kata Pina terheran-heran dan Fara pun hanya tersipu malu.
Satu minngu setelah kejadian itu.tiba-tiba Pina mendapatkan undangan yang sangat mengejutkan.
"Far lu tahu nggak yang taruh undangan di bawah meja kita"tanya Pina heran
"Undangan??Gua nggak tahu"kata Fara bingung
temui aku diruang kesenian,hanya itu yang dituliskan didalam undanng itu."Ruang kesenian jangan-jangan ini untuk Fara"kata Pina dalam hati"Far ini untuk lu kali"kata Pina memberikan secarik kertas undang itu kepada Fara
"Ah...bukan yang jelas bukan buat gua orang adanya dibawah meja lu"kata Fara sambil membaca kertas yang diberikan Pina"Ya..lu coba datang aja nanti gua temenin"
akhirnya mereka berdua pun bersama-sama pergi keruang kesenian,dan ternyata disan ada seorang cowok yang sedang menari-nari sendirian.
"Tuh...temuin"Fara mendorng Pina
"Ah..bukan kali Far...ni kan banci"kata Pina
tapi tiba-tiba cowok itu langsung mendekati Pina dan betapa terkejutnya Pina ketika melihat wajah cowok tersebut adalah cowok yang tempo hari dilihatnya bersam dengan Sila.
"Kamu..."Pina terkejut"kamu dancer?"Tanmya PIna ragu
"Iya.."cowok itu pun tersenyum manis
"Pin...dia ini dancer bukan banci dan sebenarnya dia itu saudara sepupu gua dan waktu itu Sila kasih tahu dia juga sngaja karena kita mau tahu reaksi lu sama sepupu gua ini and hasilnya positif"kata Fara
"Dancer cowok itu bukan berarti banci lho..Pin..."kata Vika dari belakang Fara yang disususl oleh Sila
'Jadi kalian merencanakan ini?"Pina terkejut"Tapi aku nggak suka sama dancer"Pina tegas
"Kemaren bilangnya tuh cowok manis banget"ledek Fara
"Iya..."ledek Sila
"Ih..kalian apa-apaan sih.."
"Betul kata mereka dancer itu bukan berarti banci atau pun cowok lemah gemulai aku cowok tulen ko percayalah"kata cowok bertampang manis itu"Kamu mau kan jadi pacar ku?"tanyanya dan teman-temannya pun langsung menyorakinya.
"terima..terima..terima..."sorak ketiga temannya
"Kalau aku terima kamu berarti aku punya cowok dancer dong"
"Iya..."katanya"bagaimana"Pina tersipu malu
"Iya.."kata Pina tersipu malu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar